PROFIL SEKOLAH
25 Aug 2022 2183
SEJARAH
BERIDIRINYA SMP NEGERI 1 PATI
SMP
Negeri 1 Pati awal mulanya bernama SMP Rondole yang berdiri pada tanggal 13 Mei
1943 yang pada zaman Jepang bernama “Pati Syuu Dai Ichi Shoto Chu Gakko”. SMP
Rondole ini semula menempati gudang kapuk yang terletak di atas bukit berjarak
5 km dari kota Pati, milik Bapak Djacaria, seorang pengusaha kapuk. Kepala
sekolah yang pertama yaitu Bapak Oentoeng, beliau seorang guru senior dalam tim
inti pendirian SMP. Namun, baru beberapa bulan beliau menjabat, beliau
mengundurkan diri dengan alasan sudah sepuh.
Sebagai penggantinya adalah Bapak
Mathius Soegiyono yang biasa dipanggil Pak Giek, beliau masih sangat muda,
berusia 28 tahun. Pak Giek menyusun kurikulum sesuai dengan instruksi Jepang
yang menjajah bangsa Indonesia pada waktu itu. Beliau memasukkan pelajaran ilmu
pasti yaitu aljabar dan ilmu ukur, ilmu hayat, bahasa Indonesia, bahasa Jepang,
bahasa Inggris dan sejarah. Para murid juga melakukan kegiatan yang membantu
jalannya perang. Di dalam kurikulum ada kerja bakti di sawah, di ladang,
memperbaiki saluran irigasi, dan membantu memanen padi yang hasilnya diserahkan
untuk kepentingan perang Jepang.
Bapak Mathius Soegiyono telah
ditempa membangun sekolah. Pak Giek langsung terjun di bidang pendidikan di
daerah Pati. Beliau bercita-cita ingin mencerdaskan dan mengentaskan masyarakat
Pati dari kebodohan dan kemiskinan.
Awal
tahun 1947 SMP Rondole resmi dipindahkan ke kota Pati menempati gedung bekas
pabrik rokok “Mintek” milik seorang pengusaha Tionghoa. Dari sinilah SMP
Rondole kemudian diganti menjadi SMP Negeri 1 Pati dengan kepala sekolah yang
pertama yaitu Bapak Mathius Soegijono.
Kurikulum
SMP Negeri 1 Pati pun diperbarui,
pelajaran di kelas lebih diutamakan. Beliau juga menanamkan pendidikan karakter
di luar jam sekolah. Beliau mengajarkan untuk mencintai tanah air dan semangat
kebangsaan. Hal ini terlihat dari usaha beliau melatih dan memimpin aubade
lagu-lagu perjuangan untuk semua pelajar SMP dan SMA di Pati. Dan
dipertunjukkan di halaman rumah Residen Pati setiap tanggal 17 Agustus dari
tahun 1949 sampai dengan tahun 1963. SMP Negeri Pati menjadi sangat populer,
murid-murid berdatangan dari Pati dan sekitarnya, seperti Kudus, Juwana, dan
Rembang. SMP Negeri 1 Pati juga telah melahirkan putra-putri terbaik untuk
negeri ini. Putra-putri penerus dan pengisi kemerdekaan Indonesia.
Berkat
perjuangan Almarhum Bapak Mathius Soegijono (Yogyakarta, 2 Maret 1912 - Pati, 6
Desember 1996) terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Pati, Pemerintah Daerah
Kabupaten Pati mempersembahkan “Prasasti Pendidikan Kabupaten Pati” kepada beliau.
Prasasti Pendidikan Kabupaten Pati
ini terdiri dari 3 bagian yang sarat akan makna, yaitu:
1. Buku yang terbuka warna putih dan bulu ayam
sebagai perangkat klasik untuk menulis, melambangkan icon/identik dengan eksistensi dan peran Pak Giek dalam
dunia pendidikan.
2. Bola dunia berwarna terakota yang dibelah oleh
unsur buku terbuka, melambangkan pesan dan harapan yang mulia dari Pak Giek,
untuk membangun anak didiknya agar berpikir mendunia, berpikir terbuka dan
berpandangan ke depan.
3. Kedua tangan merekat berwarna emas menopang
unsur bola dunia dan buku terbuka melambangkan pesan mulia dari Pak Giek kepada
anak didiknya agar berjuang sungguh-sungguh, mengabdi kepada negara dan bangsa,
dan mencintai NKRI.
-79x100.png)


-100x100.jpeg)


